Sunday, April 5, 2015

Orang Berbakat Indonesia Yang Mendunia

(Under Construction)
By: Hendrik Saputra


 

Radja Nainggolan: 'David Beckham' Berdarah Indonesia

Radja Nainggolan lahir di Antwerpen, Belgia, 4 Mei 1988. Berumur 27 tahun, ia adalah pemain sepak bola profesional asal Belgia yang saat ini bermain untuk klub A.S. Roma dipinjamkan dari Cagliari Calcio, ia menempati posisi bermain sebagai gelandang. Ia menjadi satu-satunya pemain kelas dunia berdarah Indonesia dengan pencapaian spektakuler di dunia sepak bola, yang menempati posisi pemain favorit dan melanglang buana di bursa transfer dunia dengan klub-klub seperti: Cagliari, Inter Milan, AS Roma, Real Madrid, Liverpool, Manchester United, dsb.
Ia adalah putra dari Lizy Bogaerts, seorang Belgia beretnis Flandria yang membesarkannya bersama tiga saudara tirinya dan adik perempuan kembarnya, ayahnya Marianus Nainggolan, orang Indonesia berasal dari suku Batak beragama Protestan yang meninggalkan mereka ketika dia masih anak-anak.
Ibu Radja Nainggolan meninggal pada tahun 2010, dan setelah kematiannya ia menato dua sayap besar di punggungnya dengan tanggal kelahiran dan kematian ibunya. Ia beragama Katolik Roma dan dapat berbicara bahasa Belanda, Inggris, Flandria dan Italia dengan lancar, serta cukup mengerti bahasa Perancis.
Radja Nainggolan tiba di Piacenza Calcio pada akhir tahun 2005 pada usia 17 tahun, dari tim K.F.C. Germinal Beerschot. Ia berhasil tampil pada dua pertandingan Serie B untuk klub, selama dua musim terpisah. Nainggolan bermain dalam 38 pertandingan pada Serie B musim 2008-2009 untuk tim asal Emilia-Romagna tersebut, ia mencetak tiga gol yang akhirnya finis diurutan ke-10. Pada 27 Januari 2010 ia dipinjamkan ke Cagliari Calcio di Serie A, dengan opsi untuk membelinya secara permanen di akhir musim. Dia membuat debut liga pada tanggal 7 Februari, bermain dalam tujuh menit saat kekalahan tandang Cagliari 0-3 atas Inter Milan. Pada 21 Juni 2010, Cagliari mengakuisisi Nainggolan secara permanen. Pada awal Oktober 2013, setelah tiga musim sebagai pilihan pertama yang diperdebatkan, ia memperpanjang kontrak hingga 2016. Namun, pada 7 Januari tahun berikutnya, Nainggolan dipinjamkan ke sesama klub Serie A, A.S. Roma sampai akhir musim dengan biaya € 3 juta, dengan opsi Roma membuat kesepakatan permanen pada musim panas berikutnya untuk harga € 6 juta. Nainggolan melakukan debut untuk tim barunya pada 9 Januari 2014, saat Roma meraih kemenangan kandang 1-0 atas U.C. Sampdoria pada ajang Coppa Italia musim 2013–2014, yang membuat Roma lolos ke perempat final. Pada kompetisi yang sama, ia juga membantu menyingkirkan Juventus F.C. dengan bermain selama 90 menit penuh pada 12 hari kemudian. Si jenius bola Indonesia ini tampil pertama kali bersama tim nasional Belgia pada 29 Mei 2009, melawan Chili pada ajang Piala Kirin pada usia 21 tahun.
(Berbagai sumber)


Ivan Taslimson: Visioner Yang Mengubah Dunia

Pada tahun 1997, Ivan Taslimson membuat orang Indonesia di Amerika tercengang ketika merintis perusahaan teknologi di usia yang sangat muda di garasi apartemennya. Ya pada saat itu, ia tidak akan mengira ciptaannya tersebut akan menjadi perusahaan global multinasional yang nantinya tersebar di 5 benua dengan kapitalisasi pasar senilai US$ 1.26 miliar, pada saat ia baru berumur 28 tahun! Ivan Taslimson, putra kelahiran Bandung yang sejak kecil pindah ke Reno, AS dan kemudian menghabiskan masa mudanya di Seattle, AS, adalah contoh lain kisah sensasional putra Indonesia di luar negeri. Ia adalah pakar teknologi, arsitek, seniman, dan pendiri Solstice Group, sebuah perusahaan di Seattle dan Silicon Valley yang berbasis di Redmond, Washington dan San Mateo, California, AS.
Perusahaan ini dan sebagian asetnya diakuisisi sebuah konsorsium private equity pada tahun 2009 di Hong Kong. Meski ini adalah akhir dari karirnya di Solstice, para pakar dan pengamat menilai ini baru permulaan dari sepak terjangnya di bidang teknologi.
Ia memulai karir-nya sebagai arsitek di salah satu firma arsitektur dan perencanaan terbesar di Seattle, padahal saat itu ia masih duduk di bangku kuliah, sambil membiayai sendiri kuliahnya dengan hasil pendapatannya itu.
Ia lalu mendadak disambar oleh Microsoft, ketika Microsoft sukses merayunya dari bangku kuliah untuk membesarkan divisi internet raksasanya, MSN dengan segala produk unggulan dan entitasnya seperti Hotmail, Messenger, Chat, eShop, Live, dsb.
Padahal saat itu ia sedang sibuk-sibuknya dengan bisnisnya sendiri dan riset yang ia lakukan di laboratorium dan universitas. Kala itu (tahun 1999-2000), Microsoft yang dipimpin Bill Gates dan Steve Ballmer, merupakan raksasa terbesar teknologi di dunia dengan MSN yang mempunyai salah satu komunitas internet terbesar di dunia. Facebook dan Twitter belum ada, Google juga masih bayi.
Di MSN, tidak hanya ia berhasil membesarkan dan melipatgandakan pengguna MSN, sehingga tim-nya meraih penghargaan terbaik di seluruh MSN Business Group, ia pun lalu memperkenalkan metode, teknik dan inovasi-inovasi tercanggih yang di kemudian hari instrumental dalam perkembangan internet di dunia.
Sejak tahun 2000, ia sering diundang dalam pertemuan dengan beberapa kepala negara dan pejabat negara lainnya dalam berbagai acara. Ia juga tercatat aktif di berbagai organisasi dunia dan kerap kali diundang di berbagai pertemuan World Economic Forum di Washington DC; World Economic Forum Amerika Latin (MERCOSUR) di Buenos Aires, Argentina dan World Economic Forum Davos, Switzerland. Pada tahun 2013, ia didaulat menjadi salah satu tokoh referensi pada saat penganugrahan penghargaan Indonesian Diaspora Lifetime Achievement Award for Global Pioneering and Innovation di Congress of Indonesian Diaspora (Kongres Diaspora Indonesia), yang dipresentasikan oleh Kedutaan Besar RI untuk Amerika Serikat dan dihadiri Presiden RI dan sejumlah pejabat negara.
Ivan Taslimson adalah lulusan University of Washington, Seattle, dengan riset level pascasarjana-nya dari berbagai institusi termasuk Harvard University, yang dimulai pada saat ia berumur 19 tahun.
Si jenius ini selalu membuat orang sekelilingnya tercengang dengan sederet aktifitas dan pencapaiannya yang tidak lazim di usianya. Saat berumur 11 tahun dan menempuh SMP-nya di Indonesia, ia menjadi astronom termuda di bidang astrofisika, fisika teoritis, dan kosmologi yang berkutat bersama mahasiswa ITB dan periset senior lainnya di Observatorium Bosscha, Bandung. (Berbagai sumber)



Warsito: Cendikiawan Robot Indonesia

Belasan tahun belajar di luar negeri. Tanpa bantuan pemerintah, penelitian mereka berhasil di Tanah Air. Robot itu bernama Sona CT x001. Di sebuah jendela ruko di perumahan Modernland, Tangerang, robot yang dibekali dua lengan itu sedang memindai tabung gas sepanjang 2 meter. Di bagian atas robot, layar laptop menampilkan grafik hasil pemindaian. Selasa dua pekan lalu itu, Sona—buatan Ctech Labs (Center for Tomography Research Laboratory) Edwar Technology—sedang diuji coba. Alat ini sudah dipesan PT Citra Nusa Gemilang, pemasok tabung gas bagi bus Transjakarta. “Di dalam ruko tidak ada tempat lagi untuk menyimpan Sona dan udaranya panas,” kata Dr Warsito P. Taruno, pendiri dan pemilik Edwar Technology.
Sona harus berada di ruangan yang suhunya di bawah 40 derajat Celsius. Perusahaan migas Petronas, kata Warsito, tertarik kepada alat buatannya. Kini mereka masih dalam tahap negosiasi harga dengan perusahaan raksasa milik pemerintah Malaysia tersebut. Selain Sona, Edwar Technology mendapat pesanan dari Departemen Energi Amerika Serikat. Nilai pesanan lumayan besar, US$ 1 juta atau sekitar Rp 10 miliar.
Bahkan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pun memakai teknologi pemindai atau Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT) temuan Warsito. Lembaga ini mengembangkan sistem pemindai komponen dielektrik seperti embun yang menempel di dinding luar pesawat ulang-alik yang terbuat dari bahan keramik. Zat seperti itu bisa mengakibatkan kerusakan parah pada saat peluncuran karena perubahan suhu dan tekanan tinggi.
ECVT adalah satu-satunya teknologi yang mampu melakukan pemindaian dari dalam dinding ke luar dinding seperti pada pesawat ulang-alik. Teknologi ECVT bermula dari tugas akhir Warsito ketika menjadi mahasiswa S-1 di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia, Universitas Shizuoka, Jepang, tahun 1991. Ketika itu pria kelahiran Solo pada 1967 ini ingin membuat teknologi yang mampu “melihat” tembus dinding reaktor yang terbuat dari baja atau obyek yang opaque (tak tembus cahaya). Dia lantas melakukan riset di Laboratorium of Molecular Transport di bawah bimbingan Profesor Shigeo Uchida.
(Berbagai sumber) 


Isyana Sarasvati: Talenta Musik Kelas Dunia

Tak banyak penyanyi yang bisa menulis lagu dan juga mengisi musik untuk lirik lagu yang diciptakannya. Setelah itu mempresentasikannya kepada publik. Isyana Sarasvati termasuk yang bisa melakukan semua itu. Ia adalah musisi yang komplit. Inilah sosok musisi masa depan yang akan meramaikan khasanah musik tanah air dan bahkan dunia. Isyana yang menulis sendiri semua lagunya ini juga pernah menjadi penyanyi opera di Singapura
Sejak lahir, kedua orang tuanya sudah berharap agar dirinya kelak menjadi seorang musisi besar. Tak heran kalau mereka menyematkan nama Sarasvati adalah seorang Dewi ilmu pengetahuan, kesenian, kebijaksanaan, dan inspirasi.
Dan ternyata sejak anak-anak ia sudah menyukai dunia musik. Pelan-pelan keinginan kedua orang tuanya itu mulai terwujud. Perempuan kelahiran Bandung, 2 Mei 1993 ini muncul sebagai sosok musisi. Talentanya dalam bidang musik amat besar. Ia menguasai beberapa alat musik seperti piano, organ, seruling, biola dan saksofon.
Selepas SMU ia pun melanjutkan studinya di Nanyang Academy of Fine Arts, Singapura dan Royal College of Music, Britania Raya. “Aku memang bercita-cita menjadi seorang maestro dalam bidang musik. Untuk mewujudkan semua itu harus dilengkapi dengan ilmu. Meski punya talenta namun harus dilengkapi dengan ilmu dalam bidang musik,” ujarnya.
Kemunculan Isyana lewat singel Keep Being You langsung menghentak. Warna vokalnya yang unik dan kekuatan lagu tersebut berhasil mencuri perhatian penikmat musik tanah air. Meski pendatang baru ia berhasil meraih penghargaan bergengsi; Female Singer of the Year & Breakthrough Artist of the Year (NET. Indonesian Choice Awards 2015).
Dari singel pertama Isyana melajutkan dengan single kedua Tetap dalam Jiwa. Tembang ini pun mendapat apresiasi dari penggemarnya dan juga penikmat tanah air.
Isyana tumbuh menjadi musisi yang terbuka. Ia tak mengkhususkan diri untuk genre musik tertentu. Semua genre ia suka dan hal itu diimplementasikan di dalam album perdananya yang akan diluncurkan pasca lebaran ini. Jangan heran kalau ada tembang yang bergenre, pop, R&B, dan juga akan ada kolabirasi dengan seorang rapper tanah air. (Berbagai sumber)


Ari Munandar: Executive Chef Yang Berjaya

Koki asal Korea Selatan itu berusia di kisaran 30 tahun dan bekerja di satu hotel di Praha. Suatu hari ia meminta bertemu dengan Ari Munandar, ahli masak kelahiran Purwokerto, Jawa Tengah, yang sekarang memimpin pasukan koki di Hotel Hilton Praque Old Town, Praha, Republik Cek.
Tanpa basa-basi ia mengatakan ingin direkrut dan bekerja di bawah Ari, yang jabatan resminya biasa disebut executive chef atau chef de cuisine. Mengapa? "Karena Anda satu-satunya executive chef dari Asia di Eropa," begitu Ari menirukan ucapan koki Korea Selatan itu kepada dirinya.
Executive chef merupakan jabatan sangat bergengsi, apalagi di jaringan hotel top seperti Hilton. Ari, yang baru berusia 37 tahun, sebelumnya tidak pernah berpikir ia satu-satunya executive chef asal Asia di hotel berbintang lima di Eropa. Tapi, setelah ia coba mencari tahu, ucapan koki Korea itu mungkin benar.
Tidak ada nama Asia—termasuk dari Jepang—yang menjadi executive chef di hotel prestisius di Eropa. "Kecuali di Amsterdam, mungkin," kata Ari. Di Amsterdam, ada beberapa koki top asal Indonesia. Wajar bila Ari menepuk dada. Lebih bangga lagi karena sekitar tiga bulan silam, saat mulai pindah ke Zinc di Hilton Praque Old Town, ia masuk berita di media massa setempat. Sebelum Ari masuk, Hilton memiliki restoran bernama Maze yang dikelola koki top yang bahkan sudah menjadi pesohor di Inggris,
Gordon Ramsay. Tiba-tiba saja Ramsay menarik Maze dari Hilton sehingga mereka meminta Ari pindah ke tempat mereka. Saat proses perpindahan Ari ke Hilton, tanpa diduga Maze—yang sudah akan ditutup—mendapat bintang Michelin. Anugerah ini penghargaan paling bergengsi dunia bagi sebuah rumah makan. Di Republik Cek, sebelum Maze, hanya ada satu rumah makan yang mendapat bintang Michelin, yakni di Hotel Four Seasons.
Tak mengherankan, media Republik Cek tertarik mendengar kabar ini. "Mereka penasaran," kata Ari, "seperti apa nantinya (restoran di Hilton Praque Old Town di bawah saya)." Publik Praha sesungguhnya tidak terlalu asing dengan Ari. "Saya sudah punya nama di sini," kata Ari. Ketenaran itu ia dapat saat selama tiga tahun sebelumnya menjadi executive chef di Mandarin Oriental Praha. Jabatan bergengsi di Mandarin Oriental didapat sesaat setelah ia mulai bekerja di sana pada 2006. Saat masuk ke Mandarin Oriental, ia menjadi sous chef de cuisine alias wakil kepala koki. Hanya dua bulan bekerja, executive chef tempat itu mengundurkan diri. (Berbagai sumber)


Angger Dimas : Musisi EDM Yang Mendunia

Angger Dimas merupakan satu dari sedikit DJ Indonesia yang karyanya dikenal luas oleh penggemar musik eletronic dance dunia. Angger juga dinobatkan sebagai DJ nomor wahid Indonesia versi situs Amerika Serikat, The DjList. Angger kerap berkolaborasi dengan Steve Aoki, yang saat ini menduduki posisi ke-8 DJ terbaik di dunia.
Di puncak sebuah rumah empat lantai, Angger membangun sendiri studio miliknya. Lengkap dengan komputer berlayar jembar, gitar listrik dan akustik, serta tentu saja sebuah turn table—alat pemutar musik DJ. Alunan lagu Bohemian Rhapsody dari Queen masih sempat terdengar sebelum dimatikan saat kami mewawancarai Angger (dibaca angger, bukan anger) yang tengah bercengkerama dengan teman-teman terdekatnya.

Angger Dimas lahir pada tanggal 1 Maret 1988 (25 tahun). Ia adalah musisi elektronik, DJ (Disc Jockey), dan juga seorang produser dari Jakarta. Angger Dimas sudah menujukkan bakatnya sejak umur 7 tahun dengan bermain gitar. Dan dia pertama kali aktif di klub scene Jakarta pada tahun 2009. Dia sudah dinobatkan menjadi DJ nomer satu di Indonesia oleh thedjlist.com.
Ia mengawali karirnya dengan menandatangani kontrak dengan salah satu label rekaman di Australia, Australia Vicious Recordings di awal tahun 2009, dengan debut rilisnya “Duck Army” yang dimainkan oleh Tocadisco, Joachim Garraud, Laidback Luke, dan lainnya. Selanjutnya ia berkolaborasi dengan salah satu band yaitu Vandalisme dan dia mendapatkan dukungan internasional pada perilisan lagu “She Got It” yang kemudian disertakan di Ministry of Sound Australia Annual 2010 CD dan kemudia dimainkan oleh Sebastian Ingrosso sebagai lagu pembuka pada acara malam tahun baru di Melbourne “Sensation”. Lalu kolaborasi mereka ini banyak terdengar di playlist David Guetta, Chuckie, Armand Van Helden, Laidback Luke, dan juga Axwell.
Dimas tidak berhenti di situ, dimas terus melanjutkan karirnya dengan membuat karya – karya baru. Dimas terus merilis lagu – lagu remix. Termasuk merilis lagu Richard Visi & Static Revenger “ I Like That “ yang mencapai peringkat nomer satu di Cool Cuts Club Chart UK, Avicii, Afrojack, R3hab, Ian Carey, Kaskade, Tommie Sunshine, Amy Meredith, Sandro Silva, dan juga Havana Brown. Lalu Dimas membuka acara DJ Tiësto di Bangkok pada tahun 2010 silam, setelah dua kolaborasi membentuk grup Boys Will Be Boys. Di tahun 2011, mereka merilis tiga lagu EP “We Rock”. Lagu itu kemudia memasuki Top 10 di Beatport Electro House chart, dan juga ditampilkan di Tiësto’s Clublife Mix Compilation Album. Lalu Dimas juga bekerja sama denga trio Belgia Dimitri Vegas, Like Mike, dan juga Yves V, pada rilis kolaborasi mereka yaitu “Madagascar”, yang mana ditulis untuk Tomorrowland Festival. Salah satu lagu yang terdahulu yaitu “Hey Freak” bocor saat ditampilkan di set DJ oleh Afrojack, Steve Aoki, dan Laidback Luke pada saat festival Electric Daisy Carnival.
Saat ini Angger Dimas bermain DJ di Australia dan juga di New Zealand dengan beberapa tur nya pada bulan Februari 2010 yang mendukung Avicii, lalu pada bulan November 2010, dan Februari 2011 yang mendukung Oliver Twizt & Laidback Luke, dan lagi pada bulan November 2011 dengan Hardwell & Calvertron. Lalu pada bulan September 2011, Angger melakukan tur di USA dan bermain bersama Steve Aoki & Sidney Samson di Las Vegas dan tampil di Nocturnal Festival bersama dengan acara Bassjackers, Dirty South, dan Avicii dan kemudian menjadi co – headlined di sebuah pesta ADE di Amsterdam bersama Hardwell. Pada tahun 2012, Angger Dimas melakukan rilis kolaborasinya bersama Steve Aoki, “Steve Jobs”, Phat Brahms, Beat Down, dan sebuah remix dengan Afrojack & R3hab’s “Prutaataa”, lagu pertama dari album pertama Angger yaitu “Release Me” yang duet dengan Polina dan sebuah kolaborasi bersama Bassjackers, “RIA”. Lalu Angger Dimas tampil di Tomorrowland di Belgia pada Dim Mak Up All Night Stage dan juga bergabung dengan Steve Aoki, Dimitri Vegas & Like Mike di mainstage untuk debut kolaborasi baru mereka yaitu “Phat Brahms” secara langsung di Tomorrowland TV Stream.
 Semua karya – karya Angger Dimas itu membuatnya menjadi DJ yang terkenal tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara – negara lain. (Berbagai sumber)


Rio Haryanto: Pembalap Yang Mendunia

Rio Haryanto (lahir di Solo, Jawa Tengah, 22 Januari 1993; umur 23 tahun) merupakan seorang pembalap berkebangsaan Indonesia. Sebagai pembalap asal Indonesia pertama yang bisa membalap di level GP2, Rio memiliki basis pendukung yang sangat besar. Rio juga adalah pembalap Indonesia pertama dalam sejarah yang bisa mencoba mobil tes Formula Satu. Ia juga disebut sebagai salah satu pembalap muda yang berpotensi menjadi wakil Asia di ajang Formula One pada masa depan.

Pada tahun 2011, Rio berpartisipasi di ajang GP3 Series bersama tim Marussia Manor Racing dan di seri Auto GP bersama tim Driot-Arnoux Motorsport (DAMS). Dia mengawali kariernya di balap gokart pada tahun 2002 dengan Juara Nasional Go-kart kelas kadet.

Rio Haryanto, semakin dekat dengan mimpinya balapan di ajang Formula One (F1). Bersama tim Campos Racing, Rio optimistis dengan peluangnya untuk promosi ke balap jet darat dalam waktu dekat.

Untuk meraih mimpinya itu, Rio menargetkan untuk memperoleh poin pada setiap balapan GP2 Series tahun ini. Oleh karena itu, driver kelahiran Solo ini ingin tampil konsisten, bahkan naik podium pada sejumlah balapan musim ini demi mengendarai mobil F1 di masa depan.

"Harapan saya bisa memperoleh poin di setiap balapan dan itu butuh konsistensi. Soal tim baru, saya melihat Campos menjanjikan karena mereka selalu dapat poin," kata Rio dalam konferensi pers di kawasan SCBD, Jakarta, Selasa (24/3/2015).

Pada musim GP2 Series tahun ini, Rio harus bersaing dengan 25 pebalap lain dari 11 negara. Dibuka di Sakhir, Bahrain pada 17-19 April 2015, Rio setidaknya harus naik podium juara enam kali dari sebelas balapan bila ingin menjaga peluangnya promosi ke ajang.



Pada seri balapan di Belgia, Rio gagal finis karena masalah pada ban. Sementara untuk di Sirkuit Hockenheimring, Jerman, lagi-lagi dia bermasalah pada mobilnya. Saat itu, Rio hanya menempuh 37 putaran dan menempati posisi ke-22.

"Tahun lalu adalah tahun lalu. Mungkin hanya masalah keberuntungan dan saya akan fokus untuk tahun ini," jelas pembalap berusia 22 tahun ini.


Pertempuran menuju Formula One (F1) akan bertambah ketat dan sulit. Namun dengan keuletan dan bakatnya akankah ia mencetak sejarah sebagai orang Indonesia pertama di ajang F1? Hanya waktu yang akan menjawab.  (Berbagai sumber)





No comments:

Post a Comment